Manfaat Buah Pir Bagi Kesehatan - Pir atau Pear adalah sebutan
untuk pohon dari genus Pyrus dan buah yang dihasilkan. Beberapa spesies
pohon pir menghasilkan buah yang enak dimakan karena mengandung banyak
air, masir dan manis. Pear adalah nama dalam bahasa Inggris. Buah Pir
berbentuk lonjong, mengerucut, serta berwarna hijau dan kuning. Daging
buah berwarna putih dan mempunyai tekstur yang agak kasar. Rasanya manis
dan segar karena kandungan airnya cukup tinggi.
Manusia sudah mengonsumsi buah pir sejak lama. Ada alasan mengapa buah
pir disukai. Selain karena rasanya yang lezat, buah ini juga sangat
bernutrisi.
Buah Pir |
8 manfaat kesehatan buah pir yang dilansir di organicjar.com :
- Menenangkan pencernaan. Pektin dan serat dalam buah pir bisa membantu menghentikan diare dan tanin dapat menenangkan saluran pencernaan yang teriritasi.
- Membuat Anda tetap terhidrasi. Pir adalah jenis buah kaya air yang dapat memenuhi asupan cairan di dalam tubuh.
- Menurunkan kolesterol. Buah pir memiliki kandungan pektin yang tinggi (lebih tinggi dari apel). Itulah yang membuatnya ampuh untuk mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh. Pektin menyerap lemak di usus sebelum mereka diserap melalui aliran darah.
- Meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Pir mengandung banyak vitamin seperti A, K, C, B2, kalsium B3, B6, mineral, magnesium, kalium, dan tembaga. Jadi, buah pir sangat bagus untuk menjaga sistem kekebalan tubuh.
- Buah hypoallergenic. Bagi Anda yang memiliki masalah kepekaan terhadap makanan, pir adalah jenis buah hypoallergenic, yang tidak memiliki efek samping bagi penderita alergi tertentu.
- Mencegah kanker. Kandungan asam hydroxycinnamic yang ditemukan dalam pir dapat mencegah kanker perut dan paru-paru.
- Melawan Alzheimer. Menurut penelitian terbaru dari Cornell University, kulit pir mengandung antioksidan quercetin yang dapat melawan penyakit Alzheimer. Jadi, sebaiknya Anda makan pir dengan kulitnya.
- Mencegah Osteoporosis. Pir mengandung boron yang dibutuhkan tubuh untuk mempertahankan kalsium, yang dapat mencegah osteoporosis.
Buah pir memiliki kadar indeks glikemik yang rendah dan hanya mengandung kalori sekitar 100 per buahnya. Artinya, buah ini baik untuk mereka yang memiliki penyakit diabetes dan hypoglycemics. Gula dari makanan yang kadar indeks glikemiknya rendah diserap tubuh secara perlahan, menjaga level gula darah stabil. Pir pun kaya akan pektin, serat diet yang mudah larut dan dipercaya mampu menurunkan kolesterol dan meregulasi gerakan usus besar. Karenanya, pir amat baik untuk mereka yang memiliki masalah konstipasi.
Manfaat buah pir terbesar terdapat pada kulitnya. Karena itu, sebaiknya tidak mengupas kulit pir jika Anda ingin mengonsumsinya. Kebanyakan serat yang terkandung di pir terdapat di kulitnya, termasuk quercetin, yakni zat antioksidan dan flavonoid yang memiliki efek antiradang. Meski zat tersebut tak sebanyak yang dimiliki apel dan bawang bombai, namun masih merupakan nutrien yang baik dari pir. Selain itu, buah pir juga memiliki folat, yang telah terbukti bisa mencegah cacat pada saraf bayi. Maka wanita yang hamil disarankan untuk mengonsumsi buah pir. Mereka yang memiliki masalah dengan alergi makanan amat disarankan untuk mengonsumsi buah pir karena aman dan tidak mencetuskan reaksi alergi. Pir juga disarankan sebagai buah pertama yang diberikan kepada anak-anak karena dinilai hipoalergenik.
Saat akan memilih buah pir, pilihlah yang tidak memar (biru karena terantuk), terpotong, sudah berwarna kecoklatan, atau pun yang terlihat masih muda. Pir yang sudah cukup matang akan terasa lembut ketika ditekan dengan jari. Jika Anda membeli buah pir dan baru akan mengonsumsinya beberapa hari setelah dibeli, pilihlah yang masih keras. Begitu pun jika Anda akan menggunakannya untuk dibuat bahan kue panggang. Buah pir yang sudah matang harus dikonsumsi dalam waktu sehari atau dua hari.
Biarkan buah pir matang dalam kondisi udara ruangan. Jika ingin membuatnya cepat matang, sandingkan dengan buah apel. Buah apel melepaskan gas etilen ke udara, yang membuat buah-buahan lain di sekitarnya matang lebih cepat. Untuk mendapatkan efek antioksidan terbaik, konsumsi pir ketika ia berada dalam kondisi paling matang. Karena kulitnya sangat tipis, berhati-hatilah jika akan membawa buah pir untuk dimakan di lain tempat.